Selasa, 20 Desember 2011

Grand Design Strategi Perencanaan Hidup menyongsong Tahun / Periode Baru

Tidak terasa, kita sudah mendekati penghujung tahun sekali lagi. Seperti yang  biasanya ada
di berita – berita, terdapat banyak flashback / catatan sejarah segala sesuatu yang sudah
terjadi di tahun yang akan segera kita lewati ini.


Biasanya, pada saat yang bersamaan orang – orang meneropong ke masa lalu dengan
sedih dan / atau senang terhadap setiap peristiwa yang sudah berlalu, sementara juga
melihat dengan harapan penuh tantangan masa depan yang lebih baik. Sebagaimana
kebiasaan orang – orang pada umumnya, setiap dari kita pasti mengharapkan rejeki yang
berlimpah, kesehatan yang prima, kesuksesan dan pencapaian hal – hal yang mungkin
masih tertunda di tahun ini agar berhasil di tahun mendatang.


Dalam artikel ini, saya mengajak kita semua untuk menyusun sebuah grand design baru,
bagi mereka yang merasa sepanjang tahun ini situasinya kurang baik, banyak hal yang
berantakan atau re-evaluasi grand design lanjutan, bagi mereka yang telah mencapai
sesuatu dalam hidup.


Mula – mula adalah memastikan sepanjang 12 bulan yang sudah kita lewati ini, untuk
mengenal dengan teliti setiap hal yang bisa menjadi potensi kemajuan maupun potensi
resiko di masa depan disamping investasi kita atas perjuangan untuk membentuk pondasi
yang kuat.


Dalam beberapa kesempatan, selalu terdapat pergeseran trend yang harus senantiasa
diwaspadai dan karenanya inilah tugas bagi mereka yang baru mau menyusun grand design
visi-misinya untuk menyesuaikan kompetensi dengan kebutuhan yang ada, sementara yang
sudah mulai melangkah perlu melakukan reevaluasi apakah yang selama ini mereka
kerjakan masih sesuai atau sudah ketinggalan jaman.


1. Tujuan Hidup

Tugas pertama yang perlu dilakukan dalam Grand Design ini tidak lain dan tidak bukan
adalah menentukan dan / atau mengevaluasi “Tujuan Hidup”.


Tujuan hidup ini adalah mesin penggerak dan menjadi alasan dibalik mengapa kita memilih
melakukan sesuatu dan melakukan penilaian pencapaian kita juga berdasarkan indikator ini.
Dari tujuan hidup ini kita memilih ingin melangkah dibidang yang mana ? Apakah pendidikan?
Hobi? Olahraga? Dll.


2. Visi


Visi ini menunjang dan memperjelas atau menyatakan tujuan hidup kita. Visi merupakan
penggambaran diri kita dimasa mendatang yang diwujudkan dengan usaha- usaha kita
diwaktu sekarang hingga pemenuhan visi tersebut.


Kalau diperusahaan – perusahaan biasanya kita melihat orang menulis “Menjadi perusahaan
profesional kelas dunia di bidang... bla...bla...bla...” ,
demikian seharusnya dengan pribadi
kita masing – masing, misalnya, “Mempunyai postur tubuh yang ideal, sehat dengan gizi
yang seimbang dan stamina yang kuat di tahun 2012.”


Beberapa orang menetapkan sebuah visi dengan perencanaan dan proses jangka panjang
dimana visi tersebut membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk dicapai. Karena tentu saja,
ada beberapa tujuan hidup yang cukup besar dan membutuhkan sejumlah kompetensi yang
diasahnya tidak dalam waktu satu atau dua tahun saja, maupun satu atau dua bulan saja.


Banyaknya kompetensi yang harus dipenuhi tersebut sehingga visi ini pun harus menjadi
bagian dari grand design di tahun / periode selanjutnya. Perlu diingat juga bahwa cukup sulit
dan menantang untuk membentuk visi yang jauh ke depan mengingat kita tidak dapat
mengontrol keadaan seperti masa depan.


3. Sasaran / Target

Sasaran / target ini adalah senjata yang kita pegang dan gunakan untuk memenuhi visi
tersebut dengan berorientasi pada tujuan hidup kita. Target inilah yang membangun
kompetensi global kita secara menyeluruh dan menguatkan kita dari waktu ke waktu
menuju pribadi yang kita inginkan. Yang terpenting adalah usahakan agar target-target ini
realistis, dapat dipenuhi dalam rentang waktu yang diberikan.


Mengikuti contoh Visi pribadi : “Mempunyai badan dan postur tubuh yang ideal, sehat
dengan gizi yang seimbang dan stamina yang kuat di tahun 2012“ , kita bagi – bagi visi ini
ke dalam beberapa sasaran antara lain :


- Tahun 2012 sebagai rentang waktu yang tersedia / batas terukur yang kita terapkan.
Karena rentangnya 1 tahun, maka bisa kita bagi juga antara bulan 3 hingga bulan ke
6 sebagai target rentang waktu yang lebih kecil.


- Mempunyai postur tubuh yang ideal, misalnya kita terapkan ukuran berat badan sesuai
keinginan kita untuk menjelaskan “ideal”.


- Sehat dengan gizi seimbang, misalnya kondisi kolesterol, dan gula darah stabil dalam
pemeriksaan.


- Stamina yang kuat.

Target – target ini yang dimasukkan dalam Grand design jangka pendek, menengah dan
panjang. Khusus untuk menengah dan panjang, target – target ini dapat menjadi target
berantai yang setelah mencapai target awal, kita baru dapat melangkah ke target
selanjutnya.


4. Misi / How To Do it


Selanjutnya adalah bagaimana cara kita untuk memenuhi target – target tersebut. Target
yang telah terbagi tersebut, kita atur sedemikian rupa ada usaha – usaha yang bisa kita
tempuh untuk mencapainya.


Mengikuti contoh yang ada diatas, saya berikan penggambaran sebagai berikut :
- Mempunyai postur tubh yang ideal, misalnya dengan situp 30 kali sehari, dll.

- Sehat dengan gizi seimbang , misalnya mengatur 4 sehat 5 sempurna, minum air 8 gelas
sehari, dll.

- Stamina yang kuat , misalnya dengan olahraga teratur per 2 hari seminggu selama 2 jam.


5. Indikator / Point Kesuksesan / Kegagalan

Disamping target, dan misi, kita juga membangun setiap langkah yang kita tuju dengan
menampilkan indikator - indikator kesuksesan / kegagalan kita. Didalam pemenuhan target,
indikator ini akan menjadi alat pengontrol keadaan / faktor – faktor disekeliling kita yang
membantu kita menyesuaikan gerak langkah target / sasaran dengan pencapaian visi.


Sesungguhnya, indikator inilah yang saya katakan diatas sebagai pendeteksi potensi resiko
dan/ atau keberhasilan dimasa mendatang. Karena mungkin, karena berbagai halangan
tertentu, target tersebut tidak dapat kita penuhi, namun indikator yang sudah bergerak dari
posisi sebelumnya dapat menjadi potensi untuk kita kembangkan dan dasar untuk
menentukan tujuan selanjutnya.


Kalau dalam contoh diatas, indikator pencapaian sehat dengan gizi seimbang dilakukan
dengan melakukan pengecheckan rutin untuk melihat kandungan kolesterol, gula darah dll.

Contoh lainnya, misalnya target kita adalah sbb : “ Mempunyai rata-rata penjualan bulanan
sebesar : 10 jt.” Namun, yang kita peroleh hanyalah sekitar 8.5jt rupiah.

Hal ini berarti, kita tidak mencapai tujuan kita, tetapi kita bisa meningkatkan / memperbaharui
target kita dengan memperbaiki misi ktia dan hal – hal lain yang perlu pembenahan sehingga
bisa menjadi potensi keberhasilan diwaktu mendatang.


Terkadang, ada juga beberapa keterampilan – keterampilan dasar yang sudah kita lakukan
yang kurang dipelihara dengan maksimal, sehingga hal ini dapat kita jadikan indikator /
alasan mengapa kita bisa meningkatkannya diwaktu mendatang.
Misalnya, kita sempat
belajar kursus memasak selama beberapa bulan mengenai beberapa jenis makanan.
Kemudian karena kesibukan lainnya, kita harus berhenti selama beberapa waktu. Kita dapat
menggunakan point ini sebagai titik tolak baru untuk melanjutkan aktifitas memasak dengan
menerapkan target dan misi yang baru.


Pada akhirnya, kelima cara ini hanyalah salah satu dari sekian banyak cara yang berbeda –
beda yang mungkin diterapkan oleh banyak orang, namun inilah yang saya gunakan
disetiap kesempatan untuk progress hidup saya. Di akhir tahun seperti sekarang ini, ada
baiknya kita kembali memeriksa susunan grand design kita dan melakukan evaluasi kembali,
berdasarkan indikator – indikator tersebut sambil memperbaiki target/ visi/ misi agar lebih
terarah dan teratur.


Selamat mencoba, dan semoga anda mendapatkan kesuksesan , rejeki dan berkat dari
Tuhan Yang Maha Kuasa di tahun yang baru.

1 komentar:

the daydreamer mengatakan...

Pertama-tama, jelas. Selamat Tahun Baru 2012 :D
hehehe...

Kedua, mgkn gw bakal komen soal penulisan. Di tengah ada 5 poin, dan di akhir ada penjelasan itu yg harus dilakukan. Tapi di awalnya ga ditulis itu poin apa. Tiba-tiba ada poin. Mungkin kurang jelas.
Terus contohnya pun ganti-ganti. Enaknya sih kalo contoh, satu jenis aja. Biar jelas

Ketiga, yah ini artikel yang menarik dan bermutu. Biar pun sulit, harus diakui artikelnya cukup layak dilakukan. Biar pun mungkin poin terakhir kurang lengkap. Seperti gimana solusi kalo kita belum mencapai target.
Terus di bagian akhir bisa tiba-tiba ada topik soal kemampuan yang tidak kita kembangkan. Mungkin enakan dirapihin dulu yah :)